Www Ifaupdatenews com
Surabaya, 17 November 2025 — Di tengah maraknya informasi kesehatan yang beredar di masyarakat, penyakit usus buntu masih kerap dikaitkan dengan mitos lama: makan biji cabe, biji jambu, hingga biji jeruk. Padahal, penjelasan medis justru menunjukkan fakta berbeda dan jauh lebih penting untuk diperhatikan.
Sebuah kisah percakapan dengan seorang dokter bedah kembali menguatkan bahwa anggapan lama tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Sang dokter, yang telah mengoperasi ribuan pasien usus buntu, mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah sekalipun menemukan biji-bijian di dalam usus buntu pasien.
“Selama saya menangani operasi usus buntu, tidak pernah ada kasus di mana isi usus buntu adalah biji jeruk, biji jambu, ataupun biji cabe,” ungkap sang dokter.
Bukan Biji-Bijian, Ini Penyebab Nyata yang Kerap Diremehkan
Menurut penjelasan medis, penyebab paling umum radang usus buntu justru berhubungan dengan gaya hidup dan kebiasaan harian, terutama kurangnya konsumsi air.
Ketika seseorang kurang minum air putih, frekuensi buang air besar (BAB) biasanya ikut menurun. Penurunan ini dapat menyebabkan feses menumpuk dan mengeras di dalam usus besar. Lama-kelamaan, sebagian material kotoran dapat masuk dan menyumbat rongga kecil bernama appendiks, atau yang kita kenal sebagai usus buntu.
Sumbatan itu menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang, menimbulkan infeksi, dan memicu peradangan hebat.
“Masalah usus buntu lebih sering terjadi karena dehidrasi dan feses yang mengeras, bukan karena menelan biji buah,” jelas sumber medis tersebut.
Ketika Infeksi Terjadi: Leukosit Melonjak Tajam
Saat usus buntu mengalami infeksi, tubuh merespons dengan meningkatkan sel darah putih (leukosit). Itulah sebabnya, pemeriksaan darah menjadi salah satu indikator penting mendeteksi radang usus buntu.
Kadar leukosit yang melonjak tajam hampir selalu menjadi tanda kuat adanya infeksi, termasuk radang di area appendiks.
Cara Sederhana Mencegah Radang Usus Buntu
Meski penyakit ini dapat menyerang siapa saja, langkah pencegahan sebenarnya cukup sederhana tetapi sering diabaikan:
Perbanyak minum air putih setiap hari.
Jaga pola makan dan frekuensi BAB yang teratur.
Hindari menahan BAB terlalu lama.
Perhatikan gejala awal, seperti nyeri di perut kanan bawah, mual, demam, dan penurunan nafsu makan.
Dengan kebiasaan sehat tersebut, proses “flushing” alami oleh air putih membantu mencegah kotoran mengendap dan menyumbat usus buntu.
Mengedukasi Publik, Membuang Mitos Lama
Mitos tentang biji cabe atau biji jambu sebagai penyebab utama usus buntu telah dipercaya turun-temurun oleh banyak keluarga di Indonesia. Namun penjelasan medis terbaru menunjukkan bahwa edukasi kesehatan harus diperkuat agar masyarakat tidak lagi terjebak pada informasi yang keliru.
Penyakit usus buntu adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan cepat, tetapi penyebabnya bukanlah biji-bijian yang tertelan. Faktor utamanya lebih dekat pada gaya hidup, pola minum, dan kesehatan pencernaan sehari-hari.
Ifaupdatenews.com — Pewarta IFA akan terus menghadirkan informasi kesehatan akurat, agar masyarakat semakin bijak memilah fakta dan mitos.
